Industri Pendidikan alias Pabrik Pendidikan


Hari ini tanggal 14 Juli 2008 liburan sekolah telah usai, sekolah kembali masuk seperti biasa namun dengan gaya yang baru dan style baru tentunya, mulai dari seragam baru, sepatu baru, buku-buku baru, kelas baru dan teman-teman baru. Namun dengan Sistem belajar mengajar yang masih tetap Kuno.

Saya mengatakan Kuno metode system belajar di Indonesia, karena metode pendidikan masih menekankan pada teori teori yang tidak banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti misalnya pada pelajaran ekonomi para murid harus dapat menjelaskan Apa pengertian Uang, sebab-sebab adanya uang dan sejarah ditemukannya uang, disuruh menghafal nama-nama perusahaan di Indonesia dan lain-lain, akan tetapi tidak di ajarkan bagaimana cara mencari uang, cara mendirikan perusahaan, apa yang harus di lakukan ketika perusahaan guling tikar, dan masih banyak lagi yang tidak harus saya jelaskan satu-persatu.

Itulah metode pembelajaran di Indonesia yang salah, dan akan menciptakan murid-murid yang bermasalah setelah kelulusannya, sekedar Info bahwa Pendidikan di luar negeri mengajarkan anak didiknya bagaimana cara menciptakan lapangan kerja daripada mencari kerja, sehingga di usia masih SMA orang luar negeri sudah bisa mendirikan perusahaan, beda dengan di Indonesia, Sekolah tak lain hanyalah sebuah INDUSTRI PENDIDIKAN yang mencetak produk yang tidak berkualitas, para guru adalah para pencari kerja yang selalu meminta gajinya di naikkan oleh pemerintah dan bagi para guru swasta mereka menarik biaya sekolah yang sebesar-besarnya ( Biaya Gedung, biaya buku-buku belum lagi biaya-biaya dadakan ), biaya sekolah yang sebesar-besarnya namun dengan mutu pendidikan yang serendah-rendahnya, dan semboyan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa sudah tidak berlaku lagi, karena semua jasanya sudah dibayar dengan biaya pendidikan yang begitu besarnya.

Pendidikan Indonesia tidak mengajarkan pendidikan dalam hidup secara real, buku-buku hanya berisi teori teori dan tugas-tugas hafalan dan bukan pemahaman, sehingga setelah lulus banyak diantara mereka yang sibuk dan kesusahan mencari kerja, di balik itu orang luar negeri sibuk menciptakan lapangan kerja, yang akhirnya orang Indonesia juga yang akan menjadi budak alias suruhan orang asing tak peduli mempunyai gelar S1 atu S2. Itulah metode pendidikan yang salah di Indonesia dan saya yakin anda sudah melihat hasilnya sekarang bukan, masih ingat kejadin yang barusan terjadi baru-baru ini, Ujian kemaren banyak kebocoran soal-soal ujian Nasional yang di dalangi oleh guru-guru mereka sendiri, bahkan para guru-guru tersebut menjual jawaban soal ujian kepada murid-muridnya dengan harga yang cukup fantastic… apalagi hayoo Anda mau menambahkan ? silahkan berkomentar di bawah ! (khabibkhan) Baca juga yang ini

3 Tanggapan

  1. Indonesia Kutu Kupret

  2. Pendidikan Di Indonesia Outputnya Hanya Sebagai Karyawan (PNS/Swasta/TNI/Polri) yang kerjanya hanya disuruh atasan saja. Kenapa Tidak Merubah Outputnya ? Yang Seharusnya Paling Jeleknya Nasib Bisa Jadi Pengusahalah, Yang nggak perlu Mbuat Surat Lamaran, Oh ya Untuk Yang Masih Karyawan Aku Ingatin Kalo Bunga Bank Seperti saat ini ( Bunga Pinjam Hanya 0,8 – 1,5 % per bulan) Berarti Saatnya Kita Punya Usaha Sendiri. Misal Pinjam Modal Rp. 1.000.000 untuk Jualan Buah, Bunga Perbulan hanya sebesar Rp. 15.000. Ayo jangan takut Hutang, Tapi Ingat Jangan Dibelikan yang macam2 yang gak perlu ( Brg Konsumtif Misalnya Beli Baju, TV, Dll) jadi Harus dipakai 100% Untuk Modal usaha

  3. Thanks atas sharing comentarnya yang menarik

Tinggalkan komentar